TUGAS TERSTRUKTUR
MAKALAH
SIMBOL-SIMBOL DALAM PAKAIAN ORANG
MELAYU
Diajukan
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah :
ISLAM
DAN TAMADUN MELAYU
Dosen Pengampu : H.
Mulyadi, S.Ag, M.S.I
OLEH
KELOMPOK 5 :
SUHARNI
SITI JAMAH
FADHLI HUDAYA
Lokal
: B
Semester
: VI ( ENAM )
Prodi : S-1 PGMI
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
2014
SIMBOL-SIMBOL DALAM PAKAIAN ORANG MELAYU
A.
Latar
Belakang
Pakaian secara umum dipahami sebagai
alat untuk melindungi tubuh atau fasilitas untuk memperindah penampilan.
Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain makan dan tempat berteduh
(rumah). Pakaian digunakan sesuai kebutuhan dan keperluan pemakainya.
Indonesia adalah Negara dengan berbagai
suku bangsa, demikian setiap suku bangsa memiliki pakaian tersendiri yang
menunjukkan kekhasan sukunya. Pakaian ini disebut dengan pakaian adat. Pakaian
adat adalah pakaian layaknya pakaian pada umumnya, tetapi memiliki identitas
tertentu yang diakui sebagai ciri khas suatu daerah tertentu. Ciri-ciri khas
yang dimiliki dan diakui sebagai milik daerah itu bisa berupa motif, warna,
gambar atau model tertentu.
Dari uraian diatas penulis akan membahas
salah satu pakaian adat suku bangsa Indonesia yaitu pakian adat melayu.
Sehingga judul makalah ini yaitu “Simbol-Simbol
dalam Pakaian Orang Melayu”
B.
Rumusan
Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah
penulis yaitu:
1.
Bagaimana pakaian orang melayu?
2.
Apa saja jenis-jenis pakaian orang
melayu?
3.
Apa simbol-simbol dalam pakaian orang
melayu?
4.
Apa manfaat pakaian melayu?
C.
Simbol-Simbol
dalam Pakaian Orang Melayu
1.
Pakaian
Orang Melayu
Baju melayu atau pakaian melayu yang oleh
masyarakat melayu disebut dengan pakaian orang melayu, telah dikukuhkan sebagai
salah satu kekhasan adat melayu. Bagi orang melayu, pakaian melayu merupakan simbol budaya yang menandai
perkembangan akulturasi dan kekhasan budayanya.[1]
Ungkapan
adat melayu mengatakan “adat memakai yang sesuai, adat bersolek menuju yang
baik ; maksudnya, dalam berpakaian terutama dalam berpakaian adat haruslah
sesuai menurut ketentuan adat sebagai kebaikan dan keselamatan pemakainya”.[2]
Dari ungkapan ini, adat mengatur tata cara berpakaian yang mana didalam
berpakaian melayu bertujuan[3]:
a.
Menegakkan
syara’
-
Mencerminkan
nilai-nilai luhur ajaran Islam, yaitu menutup aurat, bahan pakaian tidak
terlalu tipis, potongan longgar
-
Sopan
-
Didalam
berpakaian terpancar keimanan
b.
Mengokohkan
adat
Pengagungan dari suatu adat
c.
Mengekalkan
jati diri melayu
-
Melestarikan
nilai-nilai luhur budaya melayu yang menjadi anutan masyarakat
-
Mengekalkan
kemelayuan
-
Pewarisan
kepada generasi penerus
-
Menyebarluaskan
ketengah-tengah masyarakat akan adat melayu
d.
Menolak
bala
Menolak bala bukan hanya penyakit,
malapetaka, tetapi menolak bala pula yang dapat meruntuhkan nilai luhur agama
dan budaya norma sosial yang dianut masyarakat yaitu dalam berpakaian. Karena
itu berpakaian dengan baik dapat menghindarkan pemakai dari bahaya akan
malapetaka.
e.
Memberikan
tunjuk ajar
Menunjukkan bahwa orang melayu
beradab dan memiliki adab yang baik.
Pakaian
orang melayu disebut dengan baju kurung. Disebut baju kurung karena di dalamnya
terkandung makna : dikurung oleh syara’ dan adat.[4]
hal ini berarti orang melayu dalam berpakaian wajib mengikuti ketentuan syara’,
agama Islam. Sedangkan adat yang mengukung berpakaiannya orang melayu berarti
harus menurut adat yaitu sesuai dengan tempat, waktu memakainya, hak memakainya,
peralatan dan kelengkapannya, warna yang telah ditetapkan oleh adat.
2.
Jenis-Jenis Pakaian Orang Melayu
a.
Pakaian harian
Pakaian
harian adalah pakaian yang dikenakan ketika melakukan kegiatan sehari-hari. Berdasarkan
kelompok pemakai, pakaian harian dapat dibedakan menjadi:
-
Pakaian
Anak-anak
Pakaian anak laki-laki yang masih
kecil disebut baju monyet. Sedangkan untuk anak perempuan memakai baju kurung
yang selaras dengan kain bermotif bunga atau satu warna dengan kain tersebut.
-
Pakaian
Dewasa dan Orangtua
Pakaian laki-laki yang telah dewasa dan
orangtua disebut baju kurung cekak musang. Sedangkan untuk perempuan memakai
baju kurung laboh, baju kurung biasa, baju kebaya biasa, baju kebaya laboh, dan
baju kebaya pendek yang biasa dipakai untuk pergi ke ladang.
b.
Pakaian
resmi
Pakaian
resmi adalah pakaian yang dipakai waktu menghadiri undangan dari Kerajaan, dari
Pemerintah atau menghadiri jemputan resmi dari suatu kegiatan.
-
Pakaian
resmi untuk laki-laki adalah baju kurung cekak musang lengkap dengan kopiah,
kain samping
-
Pakaian
resmi untuk perempuan adalah baju melayu kebaya laboh dan baju kurung
c.
Pakaian adat istiadat
Pakaian adat adalah pakaian yang dikenakan pada saat upacara adat. Upacara adat adalah
suatu kegiatan yang dibuat oleh Pemerintah (Kerajaan) antara lain: Upacara
penobatan Raja & Permaisuri, Upacara pemberian gelar, Upacara pelantikan
Datuk-Datuk, Ketua Adat atau Menteri Kerajaan,
- Jenis pakaian adat untuk kaum
laki-laki adalah baju kurung cekak musang, tidak dipakai baju kurung teluk
belanga.
- Jenis pakaian adat untuk perempuan
adalah baju kurung teluk belanga, baju kebaya laboh, bagi anak gadis baju kebaya
laboh cekak musang.
d.
Pakaian pengantin
Pakaian pengantin adalah pakaian yang dikenakan
pada saat pesta
perkawinan
- Pakaian pengantin
laki-laki adalah memakai
baju kurung cekak musang lengkap dengan atributnya
- Pakaian pengantin perempuan adalah memakai
pakaian melayu kebaya laboh atau baju kurung teluk belanga lengkap dengan
atributnya
e.
Pakaian keagamaan
Pakaian keagamaan adalah
pakaian yang dikenakan pada saat upacara agama. Pakaian acara keagamaan ini disesuaikan pemakaiannya pada
acara kegiatan keagamaan yang akan dilaksanakan atau yang akan dihadiri.
- Bagi Pembesar Agama seperti Imam
Mesjid memakai jubah berwarna hitam, panjang jubah sampai dimata kaki. Bilal, biasanya
memakai jubah berwarna hijau lumut disebelah luarnya sedangkan didalam tetap
memakai baju kurung cekak musang.
- Bagi orang biasa dalam acara agama
terbagi dua:
·
jika
acara resmi dalam rangka kegiatan Hari Raya, pada hari-hari besar agama memakai
pakaian baju melayu lengkap seperti baju melayu cekak musang atau baju melayu
teluk belanga.
·
Untuk
pergi sholat Jum’at biasanya boleh memakai baju Melayu harian
Dari jenis-jenis pakaian orang melayu yang telah dikemukakan
diatas, dapat disimpulkan pakaian melayu untuk laki-laki dan perempuan sebagai
berikut:
a)
Pakaian Melayu Laki-Laki
Pada kaum laki-laki jenis pakaiannya, yaitu:
1)
Baju monyet (tanpa lengan dan berlengan)
2)
Baju empat suku
3)
Baju pesak sebelah
4)
Baju kurung leher cekak musang
5)
Baju kurung leher teluk belanga (leher tulang belut)
b)
Pakaian Melayu Perempuan
Pada perempuan jenis
pakaiannya, yaitu:
1)
Baju kurung, umumnya baju kurung labuh (leher tulang belut) ,
menyerupai baju kurung teluk belanga laki-laki, ada pula baju kurung labuh (leher
cekak musang) menyerupai baju kurung cekak musang laki-laki
2)
Baju kurung separuh laboh/kebaya pendek
3)
Baju kurung laboh/kebaya panjang[7]
Untuk membuat pakaian orang melayu, ada beberapa jenis kain yang
digunakan yaitu :
- Kain Songket
- Kain Satin
- Kain Sutera
- Kain Poplin
- Kain Drill Kaki
- Kain Belacu[8]
3.
Simbol-Simbol dalam
Pakaian Orang Melayu
a.
Motif
Pakaian orang melayu disempurnakan dengan beragam motif hiasan,
antara lain:
- Motif dari flora :
pada hakekatnya mengandung makna kesuburan, kedamaian, penolak bala dan
keselamatan, kesehatan dan mengandung nilai tunjuk ajar
- Motif dari fauna :
mengandung makna keperkasaan, kerukunan/persaudaraan, nilai tunjuk ajar
- Motif dari alam
lainnya (bintang, bulan, awan, air, gunung, dan sebagainya) :
mengandung makna
keindahan, tuah, marwah daulat, penolak bala, nilai tunjuk ajar[9]
b.
Warna
Adat dan tradisi melayu mengatur penggunaan warna dalam pakaian
orang melayu.mengacu pada status sosial dan memiliki makna, yaitu:
- Merah : dipakai oleh
masyarakat umum. Melambangkan persaudaraan yang dikenal dengan tali darah atau
tali persaudaraan, juga melambangkan kerakyatan, kesetiaan, cinta
- Hitam : dipakai oleh hulu balang atau pendekar.
Melambangkan keberanian, keperkasaan
- Hijau : dipakai oleh
orang bekas kerajaan. Melambangkan kesuburan, kemakmuran, tunas
- Kuning : dipakai oleh
raja dan kaum bangsawan,juga oleh orang besar kerajaan. Melambangkan keagungan,
kekuasaan kerajaan
- Putih : dipakai oleh
ulama. Melambangkan kesucian dan kemuliaan, putih hati bagai kapas
- Biru : dipakai oleh
orang yang patut-patut atau orang yang baik-baik yaitu Laksamana
atau Syahbandar. Melambangkan kebahagiaan
- Coklat : dipakai oleh
pembantu-pembantu kerajaan. Melambangkan kepatuhan dan ketaatan[10]
c.
Cara Memakai Pakaian
Melayu
Pakaian yang dipakai oleh orang melayu umumnya pakaian longgar,
me lambangkan keterbukaan karena orang melayu adalah orang yang terbuka.
Bentuknya juga praktis yang melambangkan kesederhanaan.[11]
- Cara memakai pakaian laki-laki
· Memakai baju,
diharuskan untuk memasang butang (kancing) buah bajunya dengan rapi dan benar.
Baju kurung leher cekak musang, butang buah bajunya berjumlah empat
yang melambangkan sahabat Rasulluh atau lima yang melambangkan rukun Islam. Sedangkan
baju kurung leher teluk belanga butang buah bajunya hanya berjumlah satu yang
melambangkan Tuhan Yang Maha Esa.
· Memakai seluar
(celana), dipakai sesuai menurut ukuran. Seluar melambangkan penutup aib atau
aurat.
Karena jika seluar terlalu labuh tandanya aib malu tumbuh, seluar
terlalu sengkat tandanya kurang beradat, dan seluar terlalu sempit tandanya
tidak ada kemajuan hidup.
· Memakai kain samping
atau kain sampin, ditentukan labohnya.
Untuk orang ternama, kainnya dibawah lutut, ulama kainnya sampai
pertengahan batas, anak muda diatas lutut, raja sehari dibawah lutut
· Memakai tanjak (kain
kepala), melambangkan kebesaran, kemegahan, keagungan. Ada beberapa jenis
tanjak dipakai sesuai status sosial pemakainya.
Tanjak Sultan Dan Raja, Tanjak Laksemana, Tanjak Datok, Tanjak
Hulu Balang.
- Cara memakai pakaian perempuan
· Memakai baju, sesuai
syara’, adat, dan ukuran pemakai
· Memakai kain, ditentukan labohnya.
Untuk anak dara/gadis
letak kepala kain didepan dan diatas lutut, perempuan sudah menikah kepala kain
dibelakang, perempuan ternama kepala kain disamping kanan, perempuan janda
kepala kainnya disamping kiri.[12]
pada kain songket ragam hiasnya juga terdapat simbol-simbol. Kain
songket merupakan salah satu yang
menandai ciri khasnya pakaian orang melayu. Kain songket oleh orang melayu secara
umum melambangkan kemewahan, kemegahan, dan keagungan melayu. Ragam hias pada kain songket yaitu:
-
Akar paku, merupakan
simbol kesuburan, kemakmuran, mudah menyesuaikan diri dan tidak mengganggu
orang lain
-
Kuntum merupakan simbol
kesatuan kehidupan manusia dengan alam sekitarnya yang serasi, selaras dan
subur makmur
-
Lebah bergantung,
merupakan simbol keharmonisan, hidup berumah tangga rela berkorban dan
tidak mementingkan diri sendiri
-
Siku keluang, merupakan simbol keberanian
dan kebebasan
-
Awan-awanan,
merupakan simbol
panjang usia, keabadian
-
Pucuk rebung (kaluk paku), merupakan simbol bergotong royong dan
saling membantu[13]
4.
Manfaat
Pakaian Melayu
Adapun manfaat dari pakaian melayu
adalah:
1.
Untuk menutup aurat (Islami)
2.
Cara menghormati dan menghargai orang
lain
3.
Menggambarkan identitas dan status
social
4.
Mencerminkan jati diri orang melayu
5.
Menggambarkan keagungan seseorang
6.
Pakaian dan berpakaian melambangkan
melayu
7.
Menggambarkan nilai-nilai luhur yang
universal
8.
Menunjukkan orang melayu beradab dan
berperadaban
9.
Gambaran pengaruh agama Islam
10. Tanda
puncak sebagai tamadun melayu, budaya
melayu sangat indah, unik, dan berbeda dengan budaya lain
11. Refleksi
dari tamadun melayu
12. Keutuhan
dari adat istiaadat
13. Melambangkan
keindahan, keelokan, dan penuh estetika yang halus dan tinggi
14. Menggambarkan
keserasian dengan perasaan.[14]
D. Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan penulis
sebagai berikut:
1.
pakaian melayu merupakan simbol budaya yang menandai
perkembangan akulturasi dan kekhasan budayanya. Pakaian orang melayu disebut
dengan baju kurung. Disebut baju kurung karena di dalamnya terkandung makna :
dikurung oleh syara’ dan adat.
2.
Jenis-jenis pakaian orang melayu ada
lima, yaitu: pakaian harian, pakaian resmi dan setengah resmi, pakaian adat
istiadat, pakaian pengantin, pakaian keagamaan. Dari jenis pakaian ini, maka
dapat dibedakan pakaian laki-laki dan perempuan.
-
Pakaian laki-laki yaitu: baju monyet (tanpa
lengan dan berlengan), baju empat suku, baju gunting cina, baju pesak sebelah, baju
kurung leher cekak musang, baju kurung leher teluk belanga (leher tulang belut),
baju kancing tujuh.
-
Pakaian perempuan yaitu: baju kurung, baju separuh laboh/kebaya
pendek, baju kurung laboh/kebaya panjang.
3.
Simbol-simbol pakaian melayu dapat dilihat dari motif dan warna
serta ragam hias kain songket melayu yang memiliki makna tertentu.
E.
Saran
Pakaian
tradisional masyarakat Melayu merupakan salah satu kekayaan nasional yang wajib
dilestarikan terutama oleh orang melayu itu sendiri. Orang melayu sendiri sadar
bahwa pakaian tradisional ini suatu ketika akan punah bila tidak dilestarikan.
Karena itu tetap menjaga kelestarian pakaian orang melayu sangat perlu
dilakukan sampai kapanpun
DAFTAR
PUSTAKA
Effendi
et al. 2004. Busana Melayu (Pakaian Adat
Tradisional Daerah Riau). Pekanbaru: Yayasan Pustaka Riau. 2014 (http://rayhannafillah92.blogspot.com, Simbol-Simbol Pakaian Melayu, 2012-05-01,
html)
Hirfannur. 2005. Songket dan Budaya Melayu Riau (HJ. Eva Mairoza herman). Pekan Baru: UNRI Press. 2014
(http://www.majelismelayu.com)
H.
Mulyadi. 2012. Perkuliahan Islam dan
Tamadun Melayu. Tembilahan: Dosen STAI Auliaurrasyidin
Jamil, O.K. Nizami et al. 2005. Pakaian
Tradisional Melayu Riau. Pekanbaru: LPNU Press dan Lembaga Adat Melayu
Riau. 2014 (http://www.pekanbaruriau.com, Pakaian
Melayu Riau, 2010-10-11, html)
Muchtar, Delfi. 1995. Seluk Beluk Atur Cara Pernikahan Adat Melayu
Riau. Pekanbaru: Pemerintah Provinsi Pekanbaru.
[1]Effendi dkk, Busana Melayu (Pakaian Adat Tradisional Daerah Riau), (Pekanbaru:
Yayasan Pustaka Riau, 2004), h. 33, 2014 (http://rayhannafillah92.blogspot.com,
Simbol-Simbol Pakaian Melayu, 2012-05-01,
html)
[2]Delfi Muchtar, Seluk Beluk Atur Cara Pernikahan Adat Melayu
Riau, (Pekanbaru: Pemerintah Provinsi Pekanbaru, 1995), h. 258
[5]O.K. Nizami Jamil et al, Pakaian
Tradisional Melayu Riau, (Pekanbaru: LPNU Press dan Lembaga Adat Melayu
Riau, 2005), h. 105-108, 2014 (http://www.pekanbaruriau.com, Pakaian Melayu Riau, 2010-10-11, html)
[6]Delfi Muchtar, Op. Cit., h. 271-272
[8] Ibid.,
[13]Hirfannur,
Songket dan Budaya Melayu Riau (HJ. Eva Mairoza herman), (Pekan Baru: UNRI Press, 2005), 2014 (http://www.majelismelayu.com)
[14]H.
Mulyadi, Perkuliahan Islam dan Tamadun
Melayu, (Tembilahan: Dosen STAI Auliaurrasyidin, 2012) Semester 4
thanks buat artikel nya ya. btw blog sama blogger nya masih aktif di sini ngak?
BalasHapusAUSTRALIA - Casino & Hotel, Las Vegas - JT Hub
BalasHapusJT Hub, also known as JT Hub, is 부천 출장샵 located in downtown Las Vegas. It opened in 1993, but 포천 출장안마 it opened on October 1, 1993. The hotel is 충청남도 출장샵 a 파주 출장마사지 bit 논산 출장안마
joya shoes 437z3qohes297 joyaskodanmark,joyaskonorge,joyaskorstockholm,joyacipo,zapatosjoya,joyaschoenen,scarpejoya,chaussuresjoya,joyaschuhewien,joyaschuhedeutschland joya shoes 558e3dpazy402
BalasHapus